Menurut saya, saat ini harga telur sudah cukup tinggi. Terkadang banyak peternak yang sembrono pada saat telur berada pada kisaran yang cukup tinggi. Mereka masih berharap harga akan terus naik lagi. Padahal kondisi pasar sudah maksimal. Karena berharap harga masih akan naik lagi, seringkali mereka menahan stoknya. Kondisi ini justru akan sangat berbahaya. Karena dengan ditahannya stok telur, maka stok di pasar pun berkurang dan harga pun naik lagi , dan pada saat sudah dirasa maksimal semua melepas telur tersebut hampir secara bersamaan. Sehingga pasar pun jadi overload.
Jika pasar sudah mentok daya serapnya, pedagang akan panik jika stoknya tidak segera habis pada waktunya. Dan karena stoknya masih ada maka para pedagang ini biasanya akan menolak tawaran dari para peternaknya. Karena merasa pedagang tidak mengambil telur seperti kebiasaannya, peternak biasanya juga panik dan menurunkan harga jualnya. Jika hal ini seperti ini terjadi maka hampir bisa dipastikan harga pun akan turun dengan drastis.
Jadi dalam menyikapi harga telur yang sudah tinggi seperti ini, sebaiknya peternak mengeluarkan stoknya secara kontinyu saja. Jangan di tahan-tahan, karena bila stok akhirnya tidak keluar sesuai harapan maka pasti akan panik dan harga pun akan turun dengan sangat drastis. Demikian juga untuk para pedagangya, sebaiknya jangan nye-tok telur. Bagaimanapun keuntungan yang akan diperoleh tidak akan sebanding resiko kerugian yang didapatkan jika terjadi penurunan harga, karena harga telur saat ini sudah pada kisaran yang cukup tinggi. Bahasa pasarnya itu makan jalan saja, ambil dan jual.
Read More
Sanitasi merupakan tindakan pengendalian penyakit melalui kebersihan. Olleh karena itu untukmemperoleh lingkungan yang bersih, higienis dan sehat tindakan sanitasi harus dilaksanakan dengan teratur. Memang harus diakui bahwa rendahnya sanitasi sering menimbulkan peluang yang sangat besar untuk berkembangnya suatu penyakit. Seringkali virus yang virulensinya tinggi sejak DOC tiba. Keganasan seperti ini hanya bisa ditekan dengan tindakan sanitasi dan pengelolaan yang baik.
Dengan sanitasi keganasan organisme yang merugikan dapat ditekan.
- Sanitasi Lingkungan. Sasaran utama sanitasi lingkungan ini meliputi seluruh kandang dan segala macam peralatnya, misalnya gudang pakan, gudang telur, parit yang ada di sekitar kandang dan gudang. setelah kandang dikosongkan karena ayam di afkir, kandang tersebut harus segera di cuci, dan selanjutnya didesinfeksi. Untuk melakukan desinfeksi ini harus benar-benar difahami jenis desinfektan, sifat dan cara penggunaanya.
- Sanitasi petugas. Petugas adalah mereka yang sehari-hari bertugas di kandang, yang sehari-harinya berhubungan dengan ayam, baik yang bertugas terhadap pengelolaan ayam, penanganan terhadap produksi telur dan sebagainya. Namun yang perlu diperhatikan adalah para petugas tersebut tidak terlepas dari dunia luar, maka mereka juga dijadikan sasaran sanitasi. sebelu petugas mulai pekerjaanya di kandang, merekapun harus dalam keadaan higienis, bebas kuman.
- Sanitasi Terhadap ayam. Sasaran sanitasi tidak terbatas pada kandang, perlatan serta prtugasnya saja. Tetapi kelompok aymnya yang dikelola juga harus mendapatkan perlakuan sanitasi.
Upaya sanitasi terhadap kelompok ayam ini dapat dilakukan sebagai berikut:
- Ayam-ayam yang sakit segera dipindahkan dari kelompoknya, dan ditempatkan di kandang isolasi untuk mendapatkan penanganan khusus.
- Ayam-ayam yang mati bangkainya harus segera di bakar agar tidak menjadi sumber penyakit.
Penanganan bangkai yang tidak tepat, misalnya yang dilakukan dengan penguburan atau pemanfaatan bangkai sebagai pakan hewan lain adalah tidak benar, karena hal ini akan membantu menyebarkan bibit penyakit pada ayam yang sehat.
-----semoga bermanfaat----
Read More
Ada berbagai macam model dan sumber pemanas yang biasa digunakan dalam pembesaran anak ayam pada masa awal. Ada beberapa sumber antara lain sumber pemanas listrik, gas, batu bara, dan minyak tanah.
- Sumber pemanas listrik.
Sumber pemanas ini sangat sederhana, pengadaanya cukup dengan menggantungkan bola lampu pijar 60-65 Watt, saat musim hujan 75 Watt, dan saat musim kemarau 60 Watt per 100 ekor anak ayam. Pemanas semacam ini cukup menguntungkan, karena dapat memberi kehangatan yang stabil, dengan intensitas pemanasan yang lebih tinggi, dan tidak mengotori udara, sebab tidak mengeluarkan asap.
- Sumber pemanas Gas
Sumber pemanas yang menggunakan bahan bakar gas, dirancang dalam berbagai ukuran; besar, kecil, dan sedang.Masing-masing ukuran dengan bentuk yang berbeda, empat persegi panjang atau bulat. Karena menggunkan bahan bakar gas, maka disebut juga gasolec. Gasolec memiliki mekanisme kerja yang mirip dengan kompor. Namun sumber pemanas ini dirancang khusus menghadap ke bawah mengarah ke lantai.
Gasolec digunakan dengan cara menghubungkan antara tabung gas dengan regulator menggunakan selang. Kemudian, regulator dihubungkan dengan Gasolec. Gasolec digantung setinggi 1 m-1,5 m dari lantai. Pemasangan gasolec ini tidak boleh terlalu rendah atau terlalu tinggi. Sebab jika terlalu rendah panas tidak dapat tersebar luas. Disamping itu, ada kemungkinan litter terbakar. Sebaliknya, jika terlalu tinggi, maka intensitas panas yang diperoleh menjadi lebih rendah. Panas tidak bisa mencapai DOC, tetapi tersebar didalam ruangan bagian atas.
- Sumber pemanas Batu bara.
Sumber pemanas yang menggunakan bahan bakar batu bara pun dirancang secara khusus sehingga memiliki mekanisme kerja yang juga tidak jauh berbeda dengan kompor. Perbedaanya ialah, pada sumber pemanas batubara dilengkapi dengan sungkup atau tudung.
Ada berbagai macam sumber pemanas dengan bahan bakar batubara, yang masing-masing dirancang berdasarkan kemampuanya dalam memberikan panas kepada anak ayam. Misalnya, ada yang berkapasitas untuk 500 ekor anak ayam, ada pula yang lebih dari 500 ekor atau kurang.
- Sumber pemanas minyak tanah.
Sumber pemanas dengan bahan bakar minyak tanah ini juga diciptakan secara khusus sebagai sarana pemanas anak ayam. Mekanisme kerja alat ini juga mirip kompor, akan tetapi dilengkapi dengan sungkup menghadap kebawah dan dipasang dengan ketinggian +- 60 cm dari lantai.
Read More